make our dreams come true

Rabu, 11 Januari 2012

my first time i write an article hehe..

Dibalik Nyanyian Merdu Jangkrik Jantan

Oleh : Windia Wulandari


Suara jangkrik seringkali turut memecah keheningan malam laksana sebuah orchestra alam yang mempunyai makna disetiap tangga nada yang di mainkan. Jangkrik biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya di bawah permukaan tanah kemudian akan keluar untuk memecah kulit terluar dan mengeluarkan tubuh yang baru. Hewan kecil bersuara nyaring ini ada yang mengerik di malam hari saja, siang hari saja, namun adapula yang mengerik di siang dan malam hari. Lantunan nyanyian indah yang di kumandangkan oleh jangkrik jantan rupanya bukan sekedar nyanyian biasa layaknya serangga kecil yang gemar bernyanyi saja, akan tetapi nyanyian itu mempunyai beberapa fungsi yang unik. Apa sebenarnya fungsi dibalik nyanyian merdu jangkrik jantan ?


Potret Jangkrik

Jangkrik merupakan jenis serangga yang apabila dilihat dari silsilah keluarganya berkerabatan erat dengan belalang. Hewan ini memiliki struktur tubuh yang rata dengan sungut yang berfungsi sebagai alat pertahanan dan peka terhadap rangsangan dari lingkungan luar.

Jangkrik mempunyai kaki yang mirip seperti belalang, kaki depannya pendek dan kaki belakangnya panjang serta sepasang sayap yang bisa dibilang hanya sebagai aksesoris saja karena jangkrik ini enggan untuk terbang dan lebih banyak menghabiskan waktunya di bawah permukaan tanah.



Serangga yang banyak terdapat di daerah tropis dan subtropis ini mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat menghindarkan dirinya dari ancaman predator. Pada umumnya jangkrik senang melakukan penjelajahan untuk mencari makan, mencari tempat perlindungan, sumber air dan tempat untuk peletakkan telur.

Si Pendiam yang Terpilih

Pada dasarnya jangkrik merupakan hewan yang suka mengerik di malam hari. Suara jangkrik ini hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan lewat gesekan sayap dan bagian tubuh lainnya untuk merayu jangkrik betina agar mau kawin dengannya. Selama musim panas jangkrik jantan rajin mengerik karena pada musim panas biasanya jangkrik-jangkrik itu melakukan ritual perkawinan.

Namun ada sebagian jangkrik jantan yang jarang mengerik dan hanya berdiam diri bersembunyi di liangnya, berpura-pura angkuh seakan tak tertarik kepada lawan jenisnya. Jangkrik - jangkrik jantan yang pendiam itu justru lebih disukai oleh betina karena mampu mengeluarkan gas berbau yang dapat merangsang si betina sehingga jangkrik betina akan mencari liang persembunyian sang jangkrik pendiam itu.

Mereka akan didatangi jangkrik betina kemudian bercinta di depan liang persembunyian sang jantan. Mereka bisa melakukan adegan percintaan itu di depan jangkrik jantan lain yang mengerik-ngerik merindukan pasangannya. Tetapi pada kenyataannya jangkrik jantan yang suka mengerik kurang disukai oleh si betina.

Sepanjang masa kawin, jangkrik jantan yang gemar merayu hanya sedikit yang memperoleh pasangan dan yang beruntung mendapatkan pasangan, selanjutnya akan kawin sambil terus memperdengarkan suaranya yang merdu bahkan lebih keras dari sebelumnya.

Tak Mau Dengan Bekas Pacarnya

Jangkrik jantan dan betina merupakan hewan yang gemar berganti-ganti pasangan. Jangkrik betina bahkan mampu kawin dengan dua jangkrik jantan dalam semalam. Mereka cenderung lebih agresif dan aktif daripada jangkrik jantan dalam perkawinannya.

Jangkrik betina juga merupakan jangkrik yang pemilih. Mereka akan menolak kawin dengan jangkrik jantan bekas pasangannya. Mereka lebih menyukai pejantan baru untuk menjadi pasangan kawinnya dan dapat membedakan pasangan-pasangannya itu lewat sinyal kimia berupa bau yang berasal dari jangkrik jantan.

Selain itu, mereka juga tidak akan kawin dengan jangkrik jantan bekas pasangan saudaranya meskipun mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan jangkrik betina ini salah mengenali tanda dari saudara betinanya sebagai kepunyaan dan akibatnya jangkrik betina tidak mau kawin dengan jangkrik jantan bekas pasangan saudara perempuannya.

Ketika Jangkrik Jantan Bersenandung

Bagi kalangan betina, jangkrik jantan itu layaknya seorang penyair yang piawai memperdendangkan lagu-lagu cinta untuk menarik perhatiannya . Tapi ternyata, nyanyian gombal bagi jangkrik betina tersebut tidak berlaku bagi jangkrik jantan lain yang mendengarnya. Jangkrik jantan hanya bersikap manis kepada jangkrik betina saja sedangkan kepada jangkrik jantan lain sebagai pesaingnya mereka cenderung agresif karena takut pasangannya di rebut.

Nyanyian merdu jangkrik jantan memiliki dua makna ganda yang sangat bertolak belakang apabila di dengar oleh jangkrik betina dan pejantan yang lain. Jika bagi jangkrik betina nyanyian tersebut adalah nyanyian cinta, maka bagi jangkrik jantan nyanyian tersebut merupakan nyanyian perang ketika ada jangkrik jantan lain yang mencoba merayu dan merebut jangkrik betina yang menjadi pasangannya.

Selain itu, suara jangkrik jantan juga merupakan sebuah pertanda batas daerah kekuasaan yang dimilikinya. Apabila ada pejantan lain yang melanggar batas kekuasaannya, maka jangkrik jantan tersebut tidak akan segan-segan untuk segera menabuh genderang perang demi melindungi daerah kekuasaannya.

Jangkrik Jantan, Sang Pejuang Cinta

Mungkin istilah ksatria tidak hanya dapat disandang oleh manusia saja, akan tetapi jangkrik jantanpun bisa dikatakan sebagai ksatria bagi para pasangannya. Mereka akan lebih mementingkan keselamatan betina yang telah dikawininya daripada dirinya sendiri.

Ketika ada bahaya yang datang, jangkrik jantan terlebih dahulu akan memastikan bahwa pasangannya aman. Mereka akan rela mempertaruhkan nyawanya sampai titik darah penghabisan demi keselamatan pasangannya karena bagi jangkrik jantan, pasangannya itu merupakan prioritas utama baginya. Jadi, jangkrik betina yang tidak memiliki pasangan mempunyai peluang hidup yang lebih kecil daripada jangkrik betina yang memiliki pasangan. Setelah melakukan perkawinan, jangkrik jantan akan selalu mengikuti kemanapun jangkrik betina pergi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah pejantan lain yang akan merebut pasangannya dan untuk mencegah penumpahan kembali sperma yang telah dimasukkan ke betinanya.

Pejantan yang berperan sebagai ksatria bagi para betina memang mempunyai peluang mati lebih besar daripada betinanya karena mereka akan bertarung dengan pejantan lain yang ingin mengawini betinanya itu. Namun, perjuangan cinta sampai titik darah penghabisan tersebut akan terbayar karena meskipun pasangannya telah terbunuh, jangkrik betina akan tetap mengambil sperma jangkrik jantan dan memastikan bahwa keturunan dari jangkrik jantan tersebut tetap hidup.

Serangga Kecil Kaya Manfaat

Nyanyian merdu jangkrik jantan tak hanya menjadi pemecah keheningan malam.

Selain sebagai harmoni alam untuk memikat hati sang betina dan penanda daerah kekuasaan dari jangkrik jantan tersebut, ternyata suara jangkrik jantan juga merupakan suatu sinyal bagi manusia untuk mengetahui suhu lingkungan di tempat yang di diami oleh jangkrik jantan tersebut.

Jangkrik merupakan hewan berdarah panas yang suhu tubuhnya hampir sama dengan suhu lingkungan disekitarnya maka hewan tersebut dapat menjalankan fungsi tubuhnya lebih cepat pada temperarur yang lebih tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi suhu lingkungannya, suara erikan jangkrik jantan tersebut intensitasnya akan semakin banyak atau sering terdengar.

Selain mempunyai fungsi yang telah disebutkan diatas, yang tak kalah unik dari fungsi suara jangkrik jantan ini yaitu dapat mengusir tikus yang senantiasa mengganggu manusia karena tikus tidak suka dengan frekuensi suara-suara nyaring dari derikan sayap jangkrik ini sehingga dia akan meninggalkan tempatnya dan tidak akan kembali lagi.

Siapa sangka bahwa serangga kecil yang pandai bernyanyi ini banyak sekali manfaatnya. Hewan yang sering dijadikan pakan burung dan dijadikan masakan yang kaya akan protein ini ternyata mempunyai fungsi yang unik dibalik nyanyian merdu pejantannya itu.

( Ciheuleut, Desember 2011 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar